bae sonde bae ..... yang penting beta menulis dan bercerita

Senin, 22 Desember 2014

Hikmah Tiga Perenungan Alexander Agung



Alexander Agung (bahasa Yunani: Μέγας Ἀλέξανδρος ("Megas Alexandros"), bahasa Inggris: Alexander the Great) adalah seorang penakluk asal Makedonia. Ia diakui sebagai salah seorang pemimpin militer paling jenius sepanjang zaman. Ia juga menjadi inspirasi bagi penakluk-penakluk seperti Hannibal, Pompey dan Caesar dari Romawi, dan Napoleon. Dalam masa pemerintahannya yang singkat, Alexander mampu menjadikan Makedonia sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia.
Alexander dilahirkan pada tanggal 20 Juni 356 SM di Pella, ibu kota Makedonia, sebagai anak dari Raja Makedonia, Fillipus II, dan istrinya Olympias, seorang Putri dari Epirus.
Tahun 335 SM, Alexander menyerang Persia dengan membawa sekitar 42.000 pasukan. Selama dua tahun berikutnya Alexander memenangkan berbagai pertempuran melawan pasukan Persia hingga akhirnya dia berhasil mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh Raja Persia Darius III pada 333 SM.
Ketika dalam perjalanan pulang dari Babilonia, Alexander tiba-tiba terkena sakit parah dan mengalami demam selama 11 hari sebelumnya akhirnya meninggal pada tanggal 10 Juni 323 SM, dalam usia sekitar 33 tahun. Pada saat sakit dan hampir mau meninggal, dia merasa harta yang dikuasai dan pedang sakti yang dimiliki, serta kejayaan pasukan untuknya semua ini dirasakan baginya tidak lagi berarti.
            Dia tahu nyawanya segera akan dicabut oleh Tuhan, dia sudah tidak dapat kembali kenegaranya. Pada saat ini dia berpesan kepada Jenderalnya. “sebentar lagi saya akan meninggalkan dunia ini, saya mempunyai tiga permintaan yang saya sebut ini.” Jenderal dan bawahannya menitikkan air mata.
            “Permintaan pertama saya adalah peti mati saya harus dokter saya sendiri yang membawa pulang.”  Alexander menghela napasnya, melanjutkan perkataannya. “Permintaan kedua saya adalah ketika peti mati saya diantar kekuburan, sepanjang jalan yang menuju ke kuburan harus diletakkan emas, permata dan harta karun yang saya miliki.” Setelah menyelimuti dirinya dengan selimut woolnya, memejamkan mata dan beristirahat sebentar, dia melanjutkan berkata, “Permintaan terakhir saya ialah letakkan kedua tangan saya diluar peti mati saya.”
            Semua orang yang berkumpul disana merasa heran, tetapi tidak ada yang berani bertanya, Jenderal kesayangan Alexander setelah mencium tangannya lalu bertanya, “Paduka, kami pasti akan mengabulkan semuanya sesuai dengan permintaan Paduka, tetapi dapatkah Paduka katakan maksud di balik ketiga permintaan terakhir Paduka tersebut ?”
            Alexander menarik napas panjang dan berkata, “Saya mau semua orang didunia ini mengerti bahwa saya baru mendapat tiga pelajaran yaitu  saya menyuruh dokter saya sendiri membawa pulang peti mati saya, karena saya mau orang di dunia ini tahu bahwa dokter tidak bisa benar-benar menyembuhkan penyakit, menghadapi kematian dia juga tidak berdaya. Saya harap orang di dunia ini benar-benar bisa menghargai nyawanya dengan tidak melakukan hal-hal berdosa.”
            Permintaan kedua yaitu supaya orang di dunia ini jangan seperti saya hanya mengejar harta, saya menghabiskan seumur hidup saya hanya untuk mengejar harta benda, ternyata sia-sia hanya menghabiskan waktu saja, Permintaan ketiga adalah supaya orang di dunia tahu saya lahir dengan tangan kosong, ketika pergi juga dengan tangan kosong.” Setelah habis berkaya sambil menutup matanya, Alexander menghembuskan nafas terakhirnya. (disadur dari majalah bulir mekar, edisi Mei 2010).
©johnberek99.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar