Alexander Agung (bahasa Yunani:
Μέγας Ἀλέξανδρος ("Megas Alexandros"), bahasa
Inggris: Alexander the Great) adalah seorang penakluk asal Makedonia.
Ia diakui sebagai salah seorang pemimpin militer paling jenius sepanjang zaman.
Ia juga menjadi inspirasi bagi penakluk-penakluk seperti Hannibal,
Pompey dan Caesar dari Romawi,
dan Napoleon.
Dalam masa pemerintahannya yang singkat, Alexander mampu menjadikan Makedonia
sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia.
Alexander dilahirkan pada tanggal 20 Juni
356 SM
di Pella, ibu kota Makedonia, sebagai anak dari Raja Makedonia, Fillipus II, dan istrinya Olympias,
seorang Putri dari Epirus.
Tahun 335 SM, Alexander
menyerang Persia
dengan membawa sekitar 42.000 pasukan. Selama dua tahun berikutnya Alexander
memenangkan berbagai pertempuran melawan pasukan Persia hingga akhirnya dia
berhasil mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh Raja Persia Darius III pada 333 SM.
Ketika dalam perjalanan
pulang dari Babilonia, Alexander tiba-tiba terkena sakit parah dan mengalami
demam selama 11 hari sebelumnya akhirnya meninggal pada tanggal 10 Juni
323 SM,
dalam usia sekitar 33 tahun. Pada saat sakit dan hampir mau meninggal, dia
merasa harta yang dikuasai dan pedang sakti yang dimiliki, serta kejayaan
pasukan untuknya semua ini dirasakan baginya tidak lagi berarti.
Dia
tahu nyawanya segera akan dicabut oleh Tuhan, dia sudah tidak dapat kembali
kenegaranya. Pada saat ini dia berpesan kepada Jenderalnya. “sebentar lagi saya
akan meninggalkan dunia ini, saya mempunyai tiga permintaan yang saya sebut
ini.” Jenderal dan bawahannya menitikkan air mata.
“Permintaan
pertama saya adalah peti mati saya harus dokter saya sendiri yang membawa
pulang.” Alexander menghela napasnya,
melanjutkan perkataannya. “Permintaan kedua saya adalah ketika peti mati saya
diantar kekuburan, sepanjang jalan yang menuju ke kuburan harus diletakkan
emas, permata dan harta karun yang saya miliki.” Setelah menyelimuti dirinya
dengan selimut woolnya, memejamkan mata dan beristirahat sebentar, dia
melanjutkan berkata, “Permintaan terakhir saya ialah letakkan kedua tangan saya
diluar peti mati saya.”
Semua
orang yang berkumpul disana merasa heran, tetapi tidak ada yang berani
bertanya, Jenderal kesayangan Alexander setelah mencium tangannya lalu
bertanya, “Paduka, kami pasti akan mengabulkan semuanya sesuai dengan
permintaan Paduka, tetapi dapatkah Paduka katakan maksud di balik ketiga
permintaan terakhir Paduka tersebut ?”
Alexander
menarik napas panjang dan berkata, “Saya mau semua orang didunia ini mengerti
bahwa saya baru mendapat tiga pelajaran yaitu
saya menyuruh dokter saya sendiri membawa pulang peti mati saya, karena
saya mau orang di dunia ini tahu bahwa dokter tidak bisa benar-benar
menyembuhkan penyakit, menghadapi kematian dia juga tidak berdaya. Saya harap
orang di dunia ini benar-benar bisa menghargai nyawanya dengan tidak melakukan
hal-hal berdosa.”
Permintaan
kedua yaitu supaya orang di dunia ini jangan seperti saya hanya mengejar harta,
saya menghabiskan seumur hidup saya hanya untuk mengejar harta benda, ternyata
sia-sia hanya menghabiskan waktu saja, Permintaan ketiga adalah supaya orang di
dunia tahu saya lahir dengan tangan kosong, ketika pergi juga dengan tangan
kosong.” Setelah habis berkaya sambil menutup matanya, Alexander menghembuskan
nafas terakhirnya. (disadur dari majalah bulir mekar, edisi Mei 2010).
©johnberek99.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar