bae sonde bae ..... yang penting beta menulis dan bercerita

Kamis, 02 Oktober 2014

Mota'ain Kabupaten Belu



“ MOTA’AIN ”  
LINTAS BATAS INDONESIA DENGAN REPUBLIC DEMOCRATIC TIMOR LESTE (RDTL)
Gerbang Batas NKRI (dok. pribadi)

Prasasti Batas RDTL dengan NKRI (dok. pribadi)

Belum lengkap jika anda berkunjung ke Atambua namun tidak sampai ke Mota’ain. Mota’ain hanyalah sebuah dusun kecil yang berada di Desa Silawan Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Namanya mulai dikenal dunia ketika pasca jejak pendapat Timor Timur tanggal 30 Agustus 1999, dimana Timor Timur yang merupakan provinsi ke 27 (provinsi termuda) kala itu harus lepas dari pangkuan ibu pertiwi melalui referendum/jejak pendapat karena 344.580 penduduk Timor Timur (78,50%) menolak atonomi khusus untuk Timor Timur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau dengan kata lain memilih ‘Merdeka” dan hanya 94.338 penduduk Timor Timur (21,50 %) yang menerima otonomi khusus yang ditawarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.  
Tuga Batas RDTL (dok. pribadi)

Prasasti Batas NKRI (dok. pribadi)

Bila anda ingin berpegian ke Mota’ain dari Kupang (ibu kota Provinsi NTT), maka anda harus terlebih dahulu menyinggahi kota Atambua yang merupakan ibu kota kabupaten Belu. Untuk sampai di Atambua ada 2 pilihan yakni lewat udara dan lewat darat. Perjalanan lewat udara menggunakan maskapai penerbangan Susi Air dengan waktu tempuh ± 45 menit, kemudian dilanjutkan dengan perjalan darat ke Mota’ain. apabila melalui darat tersedia bus biasa/bus mini dengan jarak tempuh 297 km dengan waktu tempuh ± 6 jam dengan harga tiket Rp. 60.000,- atau naik travel dengan harga tiket Rp. 90.000,- sampai kota Atambua atau Rp. 120.000,- apabila sampai Mota’ain.
Jembatan yang memisahkan NKRI dengan RDTL (dok. pribadi)

Gerbang pos jaga batas RDTL (dok. pribadi)

Batas antara kedua Negara (Indonesia-RDTL) hanya dibatasi oleh sebuah sungai kecil dan jembatan, namun anda tak perlu takut karena sangat aman dan kondusif karena dijaga oleh Forca Defesa Timor Leste dan TNI AD. Selain pos penjagaan juga terdapat kantor Imigrasi, kantor Bea Cukai, asrama tentara pasukan TNI AD dari Yonif 744/SYB yang menjaga perbatasan, terminal bus antar negara dan pasar perbatasan. Walaupun pasar perbatasan ini masih tergolong pasar tradisional namun diharapkan dengan adanya pasar perbatasan ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat untuk peningkatan ekonomi masyarakat, serta adanya pertemuan atau silahturahmi antara anggota keluarga yang selama ini terpisah karena beda negara tapi masih tetap bersatu karena kesamaan kultur.
 
Mini Market di Batugede RDTL (dok. pribadi)
Apabila anda ingin berbelanja di Mota’ain, maka anda tak perlu takut karena anda dapat menggunakan mata uang Rupiah atau Dolar Amerika Serikat. bila anda ingin menukar uang jangan ragu-ragu karena disana terdapat money changer Bank Mandiri  atau dapat anda menukar di masyarakat sekitar yang setiap hari siap melayani penukaran uang.
Minuman Dili (dok. pribadi)

Belum lengkap bila anda berkunjung ke Mota’ain namun tidak membawa pulang ole-ole berupa minuman Timor Lesete. Bila anda ingin membawa pulang minuman khas Timor Leste berupa beer ABC, beer el Dablo atau minuman ringan sagiko, maka anda tak perlu sampai ke Timor Leste karena di toko/kios disekitar pintu perbatasan banyak tersedia.
 
Pusat Layanan Internet Kecamatan di Mota'ain (dok. pribadi)

Voucer Pulsa Telemor (dok. pribadi)

Voucer Pulsa Timor Telecom (dok. pribadi)

 Anda juga tak perlu ragu-ragu apabila anda ingin menelpon saudara, kawan/teman, kerabat yang berada di Timor Leste karena disana juga tersedia nomor dan pulsa Timor Leste yakni telemor dan Timor telekom. Selain itu apabila anda membutuhkan layanan internet disana juga tersedia pusat layanan internet kecamatan.

©johnberek99.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar