Pagi ini aktivitas kendaraan di jalan
raya mulai ramai kembali setelah seminggu senyap. Jalan yang biasa lengang kini
nampak sembrawut. saling melambung/nyelip, terobos traffic light sudah menjadi
pemandangan umum.
Pagi ini juga para “kuli pemerintah” berpacu dengan waktu dan kendaraan lain untuk
datang lebih awal di awal hari kerja setelah “tidur kerja” seminggu. nampak
para “kuli pemerintah” bergegas dan saling merebut mesin perekam kehadiran
bodoh yang selalu setia menanti uluran jari-jari halus dan jari-jari kasar para
“kuli pemerintah” karena takut asap dapurnya keluar senin kamis. Nampak “mandor pemerintah”
dari “perusahan pemerintah” atas perintah peraturan yang bertugas mengawasi para
“kuli pemerintah” berebut mesin tersebut. Hal ini menarik perhatian seorang
tamu pemerintah yang sedang duduk disudut ruangan ingin bertemu sang bos
pemerintah tersenyum lucu melihat keadaan ini.
Setelah “para kuli” pemerintah menghadap
mesin bodoh tersebut, mereka turun ke pelataran bawah untuk bersiap-siap
mendengar amanat sang bos.
Sang bos, karena sudah bangun dari “tidur
kerja” seminggu, sangat bersemangat memberi amanat yang berapi-api bagaikan “pesuruh
rakyat” yang ingin menduduki kursi rakyat di gedung yang dibangun oleh rakyat
dengan menggunakan uang rakyat pula.
Setelah selesai amanat dari sang bos,
rapat dengar pendapat pun selesai, dan masing-masing “kuli pemerintah”
membubarkan diri dan masuk ke ruangan masing-masing seperti domba-domba yang
masuk ke dalam kandang mereka, selanjutnya ada yang bekerja, bercerita seputar “tidur
kerja” ada yang duduk mengantuk karena semalam menonton para jawara eropa
saling baku bunuh di lapangan hijau menggunakan si bundar kecil temuan suku Guarani
di Paraguay yang kemudian di klaim oleh orang inggris sebagai penemunya.*****)
©johnberek99.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar