bae sonde bae ..... yang penting beta menulis dan bercerita

Rabu, 27 Mei 2015

Sehari di Singapura


Tahun 2012, tepatnya tanggal 29 Oktober s/d 16 Desember 2012 saya diberi kesempatan oleh Kepala Bappeda Provinsi NTT untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat III (PIM III) bertempat di Badan Diklat Provinsi NTT di Kupang. Dalam mengikuti Diklat tersebut kami diwajibkan mengikuti Observasi Lapangan (OL) yang bertujuan meningkatkan kepekaan peserta Diklat PIM III dalam menanggapi fenomena dan praktek pelayanan public yang dapat diamati di Kota Batam.
OL tersebut dilaksanakan selama seminggu di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau sejak tanggal 25 Nopember s/d 1 Desember 2012.
Tanggal 25 Nopember 2012 kami menginjakkan kaki di Bandara Nang Hadim, kemudian kami dijemput dan diantar ke Hotel Harmoni One tempat kami menginap selama berada di kota Batam.

Depan Hotel Harmoni One Batam
 Selama tiga hari kami menyelesaikan tugas OL hingga seminar hasil OL.
Pada hari ke-4 tanggal 29 Nopember 2012, kami pelesir ke Singapura, berangkat dari pelabuhan ferry Batam Centre pukul 09.00 WIB menempuh perjalanan laut selama ±1 jam dan tiba di terminal ferry Habour Front  Centre pukul 11.00 waktu Singapura (waktu singapura sama dengan witeng). Dari terminal feri kita akan langsung masuk ke Harbour front Center, yang memang satu gedung dengan pelabuhan feri. Harbourfront Center adalah salah satu shopping mall yang megah di Singapura. Gedung ini juga terhubung dengan VivoCity, sebuah pusat entertainment dan belanja baru yang bahkan lebih megah lagi. Dari VivoCity ini, kita bisa naik monorail Sentosa Express ke pulau Sentosa.

Terminal Ferry Batam Centre
Habour Front Centre
Dari Harbour Front Centre kami menuju ke destinasi wisata pertama yakni Patung Merlion yang merupakan simbol dari negara Singapura dan juga menjadi ikon Singapura. Nama Merlion merupakan gabungan dari “mermaid” dan “lion” atau dalam bahasa Indonesia adalah ikan duyung dan singa. 
Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Singapura banyak yang mengambil foto-foto mereka yang sedang berada di tempat ini sebagai kenang-kenangan dan juga dapat menjadi bukti bahwa sudah pernah ke Singapura.
Patung Merlion

Setelah foto-foto di Patung Herlion kami melanjutkan perjalanan ke Marina Bay Sands. Marina Bay Sands adalah ikon sekaligus tempat wisata di Singapura yang terbaru. Hampir semua wisatawan dari Indonesia yang datang ke Singapura berfoto-foto dengan latar belakang Marina Bay Sands.

Marina Bay Sands
 Dari Marina Bay Sands, kita menuju ke pusat penjualan coklat di Singapura.

Lagi Minum Coklat Panas
Dalam Toko Penjual Coklat

 Setelah membeli coklat, “kampong tengah” kami mulai terasa kosong dan rasa lapar mulai menyerang. Maka kami memutuskan untuk menuju ke rumah makan (lupa nama rumah makannya) yang menyajikan makanan khas nusantara yang terletak di kampong arab. Setelah kami semua selesai mengisi “kampong tengah” kami menuju ke Bugis Street.
Bugis Street adalah sebuah jalan di Singapura yang terkenal dengan wisata belanjanya. Berbeda dengan Orchard Road yang menawarkan pengalaman belanja mewah, Di tempat ini Anda dapat menemukan barang dagangan dengan harga yang murah, Harganya hampir seperti di Mangga Dua yang ada di Jakarta. Namun bentuknya tidaklah seperti Mangga Dua, Bugis Street pada awalnya hanya sebuah nama jalan. Tempat ini sangat cocok sekali untuk Anda yang ingin membeli oleh-oleh, karena anda dapan menemukan berbagai macam jenis souvenir dengan harga yang murah.




Selanjutnya perjalanan menuju China Town. Tempat ini bisa menjadi surga belanja untuk siapa saja yang ingin membeli oleh-oleh. Tempat ini juga di sebut pasar Glodoknya Singapura. Tempat terkenal yang ada di daerah Chinatown salah satunya adalah People's Park dan disini terdapat sebuah pusat perbelanjaan dengan harga yang sangat murah. Letaknya di area yang dibatasi jalan New Bridge Road, Upper Pickering Street, Cantonment Road dan South Bridge Road. Tempat menarik yang dapat Anda kunjungi adalah Smith Street Wet Market, Kuil Thian Hock Keng, Food Street, dan Pura Sri Mariamman.

Perjalanan kami selanjutnya adalah Orchid Road. Hampir di sepanjang jalan Orchard Road terdapat mall yang megah dan dapat membuat Anda merasa bingung dalam menentukan pilihan untuk tempat berbelanja. Anda dapat menemukan bermacam merk fashion internasional ada di tempat ini. Ada juga rumor yang mengatakan bahwa barang bermerek yang di jual di kawasan sini harganya lebih murah daripada di Indonesia. Banyak sekali orang kaya yang berasal dari Indonesia yang belanja sekitar Orchard Road. Jangan heran jika anda melihat banyak orang Indonesia yang berada di sana. Mall-mall yang terkenal di tempat ini seperti Lucky Plaza, Tangs Plaza, Wisma Atriya, Takashimaya, dan masih banyak lagi lainnya.






Perjalanan dilanjutkan ke Sentosa Island. Sentosa Island adalah sebuah tempat wisata di Singapura yang lengkap, namun tidak menyatu dengan pulau utama Singapura, melainkan berada di pulau yang terpisah.  Banyak cara untuk mencapai Sentosa Island, yang paling menarik adalah dengan menggunakan kereta gantung karena anda juga dapat menikmati pemandangan kota Singapura dari ketinggian, namun kami memilih jalan darat yang melewati terowongan bawah laut, selain itu biayanya lebih murah dibanding menggunakan kereta gantung.





Kunjungan terakhir kami adalah Universal Studios. Universal Studios adalah taman hiburan seperti Dufan di Jakarta dan tempat ini merupakan destinasi wisata paling terkenal di Singapura bagi warga Indonesia. Harga tiket Universal Studios pada akhir pekan, tanggal merah, dan musim liburan cukup mahal, bisa sampai dengan sekitar 1 juta Rupiah untuk orang dewasa. Apabila anda ingin hemat, cukup berfoto di depan bola dunia Universal Studios saja. 




 Dari Universal Studios, kami menumpang monorel kembali ke Harbour front Center untuk bersiap-siap kembali ke Batam.





Setibanya di Harbourfront, langsung ke bagian pelabuhan di belakang dan naik ke lantai tiga. Cari counter feri Anda (Penguin, BatamFast ke Batam Centre, atau Wavemaster ke Harbour Bay) dan tempah untuk perjalanan feri berikutnya. Disini, Anda juga harus menyiapkan paspor untuk petugasnya menerbitkan boarding pass atas nama Anda. Anda juga perlu membayar seaport tax sebesar S$21 per orang.
Tanpa terasa sudah jam 20.00 waktu singapura, kami memasuki ruang tunggu sambil menunggu panggilan untuk para penumpang untuk segera memasuki ferry untuk kembali ke Batam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar