bae sonde bae ..... yang penting beta menulis dan bercerita

Jumat, 27 Maret 2015

Menjadi Baik



Saya memiliki 397 teman di facebook dan 15 follower di twitter. Saya berbicara dengan mereka hamper setiap hari, namun beberapa orang saja yang mengenal saya.
Masalah yang saya alami ialah tidak dapat menatap mata lawan bicara saya dan hanya bisa melihat nama mereka di layar.
Ketika saya membuka mata dan melihat sekeliling dan akhirnya menyadari bahwa media yang kita sebut social ini memang segalanya, namun….. ketika kita membuka komputer kita, saat itu kita menutup pintu kita. Semua teknologi yang ada hanyalah suatu ilusi. Begitu juga komunitas, persahabatan, dan rasa kebersamaan di dunia maya.
Ketika saya beranjak dari perangkat khayalan tersebut, saya tersadar dan melihat dunia yang membingungkan. Dunia dimana kita diperbudak oleh teknologi yang kita ciptakan sendiri, dimana informasi dijual oleh orang-orang kaya yang rakus. Dunia yang dipenuhi oleh kepentingan pribadi, pencitraan, promosi diri, dimana kita memberikan bagian terbaik kita tanpa menggunakan perasaan. Kita merasa paling berbahagia ketika berbagi pengalaman.
Apakah rasanya bila tidak ada orang lain? datangi teman-temanmu dan mereka akan mendatangimu, mereka takkan mendatangimu bila kau menemui mereka di group message.
Kita selalu membanggakan diri dan mengharapkan pujian. Kita tidak menyadari bahwa kita terasing secara sosial. Kita merangkai kata hingga terlihat hidup kita indah, padahal kita tidak tahu apakah ada yang peduli.
Sendirian bukan masalah, itulah intinya. Bila kamu membaca buku, melukis atau melakukan latihan tertentu, kamu menjadi produktif dan diakui, bukan hanya menjadi pelengkap. Kamu sadar sepenuhnya dan penuh perhatian dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Jadi, ketika kamu berada ditempat umum dan merasa kesepian, angkat tanganmu dan jauhkan dari telepon. Kamu tidak membutuhkannya kan? bila perlu hapus daftar kontakmu.
Saling berbicaralah, belajar hidup bersama. Saya tidak tahan melihat keheningan dalam angkutan umum yang penuh sesak, dimana tak seorangpun ingin berbicara karena takut dibilang aneh. Kita menjadi anti sosial. Kita tidak lagi terpuaskan dengan hubungan antar manusia dan saling bertatap mata. Kita dikelilingi oleh anak-anak, yang sejak mereka dilahirkan melihat kita hidup seperti robot dan mereka menganggap itu normal. Sepertinya mustahil menjadi orang tua hebat karena kamu tidak bisa menghibur anak tanpa menggunakan smartphone dan tablet. Saat saya kecil saya sering tidak berada di rumah, selalu keluar bermain bersama teman-teman. Sendal saya putus dan kaki saya tergores karena berlari. Sekarang taman sangat sunyi dan sepi, tak ada anak-anak yang bermain, ayunan pun tak bergerak, tak ada yang bernain, berlari dan meloncat.
Kita adalah generasi idiot “telepon pintar dan manusia bodoh”. Jadi alihkan perhatian dari teleponmu matikan layarnya. Hidupkan lingkungan sekitarmu dan ciptakan hari yang indah. Cukup satu hubungan nyata itu yang dibutuhkan untuk menunjukkan perbedaan yang diciptakan oleh kehadiran.
Hadirlah pada saat dia memandangmu yang akan kamu ingat selamanya, saat dimabuk cinta. Saat pertama dia memegang tanganmu, atau ciuman pertama di bibirmu, saat pertama kali kamu berbeda pendapat namun tetap mencintainya sepenuh hati. Saat dimana kami tidak harus menceritakan ratusan hal yang sudah kamu kerjakan, karena kamu hanya ingin menikamati waktu bersamanya.
Saat kamu menjual smartphone dan tablet untuk membeli cincin untuk gadis impianmu yang sekarang menjadi nyata…..
Saat dimana kamu ingin memulai satu keluarga dan pertama kali kamu memegang tangan gadis kecilmu dan jatuh cinta lagi…..
Saat dia selalu membuatmu terjaga kala kamu benar-benar ingin istirahat dan saat kamu menghapus air matamu ketika anakmu meninggalkan rumah…..
Saat gadis kecilmu kembali dengan membawa bayi untuk kau gendong dan saat dia memanggilmu kakek hingga kau merasa tua…..
Saat kau mendapatkan semua yang telah kau ciptakan dengan memberi perhatian yang nyata, betapa bahagianya kamu karena tidak menyia-nyiakan waktu hanya bermain dalam dunia khayal…..
Saat kamu memegang tangan istrimu, duduk di samping tempat tidurnya, kamu bilang kamu menyayanginya, lalu mencium keningnya, kemudian dia berbisik padamu di saat-saat terakhirnya bahwa dia sangat beruntung menenukan dirimu…..
Tapi semua itu tidak akan pernah terjadi, kamu tidak akan pernah mengalami satupun hal itu bila kamu terlalu banyak melihat ke bawah, kamu akan melewatkan berbagai kesempatan. Jadi alihkan perhatian dari teleponmu, matikan semua layar itu. Waktu kita sangat terbatas. Jangan buang waktumu dengan berkutat di internet karena bila saatnya tiba, yang ada hanya penyesalan. Sayapun merasa bersalah dengan menjadi bagian dari ini semua, dunia digital yang kita dengar tapi tidak terlihat. Dimana kita bicara dengan mengetik dan mengobrol dengan cara membaca. Dimana kita menghabiskan waktu bersama tanpa saling bertatap mata.
Janganlah kamu masuk dalam kehidupan yang mengikuti publisitas yang berlebihan. Berikan orang rasa cinta dan perhatianmu. Jangan beri mereka “like” mu. Jauhkan keinginan untuk didengar dan diakui. Keluarlah ke dunia nyata dan tinggalkan semua itu. Alihkan perhatian dari teleponmu, matikan layarnya dan jalani kehidupan secara nyata.
©johnberek99.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar