Saya memiliki 397 teman
di facebook dan 15 follower di twitter. Saya berbicara dengan mereka hamper setiap
hari, namun beberapa orang saja yang mengenal saya.
Masalah yang saya alami ialah tidak
dapat menatap mata lawan bicara saya dan hanya bisa melihat nama mereka di
layar.
Ketika saya membuka
mata dan melihat sekeliling dan akhirnya menyadari bahwa media yang kita sebut
social ini memang segalanya, namun….. ketika kita membuka komputer kita, saat
itu kita menutup pintu kita. Semua teknologi yang ada hanyalah suatu ilusi. Begitu
juga komunitas, persahabatan, dan rasa kebersamaan di dunia maya.
Ketika saya beranjak
dari perangkat khayalan tersebut, saya tersadar dan melihat dunia yang
membingungkan. Dunia dimana kita diperbudak oleh teknologi yang kita ciptakan sendiri,
dimana informasi dijual oleh orang-orang kaya yang rakus. Dunia yang dipenuhi
oleh kepentingan pribadi, pencitraan, promosi diri, dimana kita memberikan
bagian terbaik kita tanpa menggunakan perasaan. Kita merasa paling berbahagia
ketika berbagi pengalaman.
Apakah rasanya bila
tidak ada orang lain? datangi teman-temanmu dan mereka akan mendatangimu,
mereka takkan mendatangimu bila kau menemui mereka di group message.
Kita selalu membanggakan diri dan
mengharapkan pujian. Kita tidak menyadari bahwa kita terasing secara sosial.
Kita merangkai kata hingga terlihat hidup kita indah, padahal kita tidak tahu
apakah ada yang peduli.
Sendirian bukan
masalah, itulah intinya. Bila kamu membaca buku, melukis atau melakukan latihan
tertentu, kamu menjadi produktif dan diakui, bukan hanya menjadi pelengkap.
Kamu sadar sepenuhnya dan penuh perhatian dan memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya. Jadi, ketika kamu berada ditempat umum dan merasa kesepian, angkat
tanganmu dan jauhkan dari telepon. Kamu tidak membutuhkannya kan? bila perlu
hapus daftar kontakmu.
Saling berbicaralah,
belajar hidup bersama. Saya tidak tahan melihat keheningan dalam angkutan umum
yang penuh sesak, dimana tak seorangpun ingin berbicara karena takut dibilang
aneh. Kita menjadi anti sosial. Kita tidak lagi terpuaskan dengan hubungan
antar manusia dan saling bertatap mata. Kita dikelilingi oleh anak-anak, yang
sejak mereka dilahirkan melihat kita hidup seperti robot dan mereka menganggap
itu normal. Sepertinya mustahil menjadi orang tua hebat karena kamu tidak bisa
menghibur anak tanpa menggunakan smartphone dan tablet. Saat saya kecil saya sering
tidak berada di rumah, selalu keluar bermain bersama teman-teman. Sendal saya putus
dan kaki saya tergores karena berlari. Sekarang taman sangat sunyi dan sepi,
tak ada anak-anak yang bermain, ayunan pun tak bergerak, tak ada yang bernain,
berlari dan meloncat.
Kita adalah generasi
idiot “telepon pintar dan manusia bodoh”. Jadi alihkan perhatian dari teleponmu
matikan layarnya. Hidupkan lingkungan sekitarmu dan ciptakan hari yang indah.
Cukup satu hubungan nyata itu yang dibutuhkan untuk menunjukkan perbedaan yang diciptakan
oleh kehadiran.
Hadirlah pada saat dia
memandangmu yang akan kamu ingat selamanya, saat dimabuk cinta. Saat pertama
dia memegang tanganmu, atau ciuman pertama di bibirmu, saat pertama kali kamu
berbeda pendapat namun tetap mencintainya sepenuh hati. Saat dimana kami tidak
harus menceritakan ratusan hal yang sudah kamu kerjakan, karena kamu hanya
ingin menikamati waktu bersamanya.
Saat kamu menjual smartphone dan tablet
untuk membeli cincin untuk gadis impianmu yang sekarang menjadi nyata…..
Saat dimana kamu ingin memulai satu
keluarga dan pertama kali kamu memegang tangan gadis kecilmu dan jatuh cinta
lagi…..
Saat dia selalu membuatmu terjaga kala
kamu benar-benar ingin istirahat dan saat kamu menghapus air matamu ketika
anakmu meninggalkan rumah…..
Saat gadis kecilmu kembali dengan
membawa bayi untuk kau gendong dan saat dia memanggilmu kakek hingga kau merasa
tua…..
Saat kau mendapatkan semua yang telah
kau ciptakan dengan memberi perhatian yang nyata, betapa bahagianya kamu karena
tidak menyia-nyiakan waktu hanya bermain dalam dunia khayal…..
Saat kamu memegang tangan istrimu, duduk
di samping tempat tidurnya, kamu bilang kamu menyayanginya, lalu mencium
keningnya, kemudian dia berbisik padamu di saat-saat terakhirnya bahwa dia
sangat beruntung menenukan dirimu…..
Tapi semua itu tidak
akan pernah terjadi, kamu tidak akan pernah mengalami satupun hal itu bila kamu
terlalu banyak melihat ke bawah, kamu akan melewatkan berbagai kesempatan. Jadi
alihkan perhatian dari teleponmu, matikan semua layar itu. Waktu kita sangat
terbatas. Jangan buang waktumu dengan berkutat di internet karena bila saatnya
tiba, yang ada hanya penyesalan. Sayapun merasa bersalah dengan menjadi bagian
dari ini semua, dunia digital yang kita dengar tapi tidak terlihat. Dimana kita
bicara dengan mengetik dan mengobrol dengan cara membaca. Dimana kita
menghabiskan waktu bersama tanpa saling bertatap mata.
Janganlah kamu masuk
dalam kehidupan yang mengikuti publisitas yang berlebihan. Berikan orang rasa
cinta dan perhatianmu. Jangan beri mereka “like” mu. Jauhkan keinginan untuk
didengar dan diakui. Keluarlah ke dunia nyata dan tinggalkan semua itu. Alihkan
perhatian dari teleponmu, matikan layarnya dan jalani kehidupan secara nyata.
©johnberek99.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar