Kacang!!!!! Saya yakin pasti semua orang
mengenalnya dan pernah mengkonsumsinya. Sebut saja kacang tanah (Arachis
hypoganea), kacang hijau (Vigna radiata),
kacang kedelai (Glycine max), dan lain-lain.
Nikmatnya kacang sangat disukai mulai
dari kalangan rakyat kecil sampai kepada sang penguasa. Bahkan penderita asam
urat pun tak mampu menahan godaan terutama kacang tanah.
Karena kenikmatannya, maka banyak
tumbuhan lain yang daging buah nya senikmat kacang, ikut disebut orang sebagai
kacang.
Ahli botani telah mengolongkan kacang-kacangan
termasuk famili Leguminosa atau disebut juga polongan (berbunga kupu-kupu).
Lalu bagaimana dengan Kacang Mete dan
Kacang Almond? Apakah keduanya termasuk dalam famili Leguminoseae.
Buah Mete (Anacardium ocidentalle).
Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae)
maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan lebih dekat kekerabatannya dengan
mangga (suku Anacardiaceae). Daun pada jambu mete
merupakan daun tunggal, tumbuh pada cabang dan ranting secara selang seling,
bentuk daun bulat panjang hingga oval dan membulat atau meruncing pada ujung
daun. Hasil penyerbukan tidak menghasilkan polong.
Buah Almond (Prunus dulcis).
Secara botani almoond/badam/amandel bukan termasuk dalam famili Rosaceae. Kata “badam”
dalam
bahasa Indonesia dapat pula merujuk kepada pohon yang biji buahnya dapat dibuat minyak yakni ketapang
(Terminalia catappa). Buah Almond sebenarnya bukanlah golongan kacang-kacangan,
tetapi buah yang berbiji.
Saya tidak tahu, kapan, di mana, dan
siapa yang pertama kali menyebutkan buah mete dan buah almond sebagai kacang
yang bertahan hingga saat ini?
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kacang
mete dan kacang almond merupakan “KACANG SALAH NAMA”.
©johnberek99.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar