Nusa Tenggara Timur
kaya akan destinasi pariwisata untuk tujuan wisata baik wisata alam, wisata bahari, wisata pantai, wisata religi/ziarah, wisata sejarah,
dan wisata budaya. Banyak obyek wisata yang telah dikenal baik oleh wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara. Sebut saja danau tiga warna atau danau Kelimutu
di Ende, binatang purba Komodo di pulau Komodo, upacara Semana Santa di
Larantuka, penangkapan ikan paus di Lamalera-Lembata, pantai Nembrala di Rote,
festival Fulan Fehan di Belu, dan lain sebagainya.
Mengingat Nusa Tenggara
Timur memiliki banyak potensi pariwasata yang belum dikembangkan yang dapat
mendatangkan devisa bagi daerah dan masyarakat, maka pemerintah berupaya
membangun Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu gerbang dan pusat pengembangan
pariwisata nasional (ring of beauty)
melalui pengembangan sektor pariwisata dengan pendekatan kewilayaan melalui tourism estate sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian Nusa Tenggara
Timur. Untuk itu pemerintah Nusa Tenggara Timur untuk 5 tahun ke depan akan
mendorong pengembangan destinasi wisata baru guna menjadikan Nusa Tenggara
Timur sebagai salah satu gerbang dan pusat pengembangan pariwisata nasional (ring of beauty).
Salah satu destinasi
Pariwisata baru dari sekian banyak destinasi pariwisata yang akan dikembang
oleh pemerintah Nusa Tenggara Timur adalah obyek wisata bahari “Mulut Seribu”.
Bagi yang pernah ke Mulut Seribu dan Raja Ampat di Papua Barat menyatakan bahwa
keindahan Mulut Seribu hampir menyamai Raja Ampat, bahkan ada yang menyatakan
bahwa Mulut Seribu merupakan replika dari Raja Ampat.
Gambaran Umum
Mulut Seribu terletak
di desa Daiama Kecamatan Landu Leko Kabupaten Rote Ndao. Untuk mencapai Mulut
Seribu wisatawan harus terlebih dahulu turun di Ba’a yang merupakan ibu kota
kabupaten Rote Ndao. Dari Kota Kupang ke Ba’a, wisatawan harus menggunakan alat
transportasi udara berupa pesawat udara, atau transportasi laut seperti ferry
cepat atau ferry lambat. Lama perjalanan menggunakan pesawat uadara dari Kota
Kupang ke Ba’a ditempuh dalam waktu 20 menit bila cuaca cerah. Sedangkan bila
menggunakan kapal ferry maka waktu tempuh lebih lama ± 2 jam bila menggunakan
ferry cepat, dan ± 4 jam bila menggunakan ferry lambat bila cuaca cerah dan
gelombang kecil.
Mulut seribu merupakan sebuah
teluk dengan air yang berwarna hijau jernih dan dikelilingi karang-karang kecil
yang ditumbuhi tanaman bakau, sehingga sekilas terlihat karang-karang tersebut
seperti pulau-pulau kecil. Gugusan pulau-pulau kecil tersebut berjumlah 22 buah
pulau, yang berbentuk selat-selat yang menghubungkan satu pulau dengan pulau
yang lain seperti labirin, sehingga disebut Mulut Seribu. Selain itu di dalam
kawasan Mulut Seribu juga terdapat endemik burung Kaka Tua Kecil Jambul Kuning serta
flora dan fauna lainnya.
Foto : Suara.com |
Accessibility
Accessibility adalah
kemudahan untuk dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan
untuk sampai di lokasi wisata.
Untuk sampai di Mulut
Seribu dari kota Ba’a, dapat dilakukan perjalanan
melalui darat sejauh ± 60 KM yang dapat ditempuh selama ± 2 jam bila
menggunakan mobil. Waktu tempuh yang agak lama disebabkan infrastruktur jalan
yang kurang baik, dimana masih terdapat jalan yang rusak pada ruas jalan
tertentu akibat jalan dibangun melintasi bekas tanah rawa sehingga bila hujan
maka jalan akan tergenang air dan menjadi rusak, namun secara keseluruhan jalan
umum sudah dihotmix dan dilapen.
Di Ba’a banyak rental yang menawarkan
mobil untuk disewakan. Harga sewa mobil rental di Ba’a berkisar Rp. 350.000,-
sampai Rp. 500.000,- per hari. Bila menyetir sendiri biaya sewanya Rp.
350.000,- + isi bensin; bila memakai sopir rental biaya sewanya Rp. 500.000,- +
uang makan sopir. Mobil yang biasa disewakan seperti Innova, Avanza, Rush, dan
lain-lain.
Accommodations
Accommodations adalah
kemudahan untuk mendapatkan/ada tempat penginapan yang layak, bersih dan
ramah/menyenangkan.
Di lokasi wisata Mulut
Seribu terdapat 2 (dua) unit homestay, dimana 1 (satu) unit homestay terdiri
dari 2 (dua) kamar tidur.
Dok. Pribadi |
Attraction
Attraction (atraksi)
merujuk kepada kemudahan untuk melihat atraksi
atau obyek wisata yang khas baik yang dikelola oleh pemerintah maupun
masyarakat setempat yang layak dan aman untuk dikunjungi wisatawan.
Destinasi wisata Mulut
Seribu sudah menunjukkan adanya attraction yang sangat berarti seperti telah
tersedianya spot-spot menarik untuk foto, tersedianya tangga bagi wisatawan
untuk dapat sampai ke pinggir pantai, serta tersedianya tempat parkir kendaraan
baik untuk mobil dan sepeda motor. Namun yang belum terlihat adalah rambu
penunjuk jalan, serta taman yang indah di sekitar lokasi, untuk itu ke depan
pemerintah daerah atau pemerintah desa perlu menata keindahan lokasi wisata
dengan membuat taman-taman yang indah dan asri serta memasang rambu-rambu penunjuk
jalan agar wisatawan merasa aman dan tidak tersesat.
Dok. Pribadi |
Activity
Activity (aktivitas)
merupakan kemudahan dan adanya sarana fasilitas untuk melakukan kegiatan yang
menyenangkan dan aman di lokasi wisata. Di lokasi Mulut Seribu belum terlihat
adanya activity kecuali kegiatan festival Mulut Seribu yang yang dilaksanakan
selama 3 (tiga) hari tepatnya tanggal 26 – 28 Oktober 2019 bertempat di kawasan
perairan Mulut Seribu. Sejumlah kegiatan yang ditampilkan pada festival ini
seperti parade perahu hias, lomba dayung, tarian masal, dan lomba memainkan
alat musik petik Sasando. Namun belum diketahui apakah festival ini akan
menjadi agenda tahunan atau tidak. Untuk menunjang aktivitas wisatawan perlu
disediakan sarana dan prasarana untuk melakukan aktivitas berupa tempat bermain
di pinggir pantai, membuat taman yang indah, membuat jogging track, dan menyediakan taman baca atau perpustakaan desa
disekitar lokasi wisata. Selain itu mungkin bisa dilakukan aktivitas lain oleh
masyarakat seperti memperkenalkan cara membuat gula lempeng/gula semut, cara
membuat gula air, cara menyadap nira, cara menenun, dan lain sebagainya dengan
tujuan wisatawan semakin senang serta
betah dan memilih untuk tinggal lebih
lama disana, maka lebih banyak uang yang dibelanjakannya membuat masyarakat
mendapatkan keuntungan.
Amenities
Di lokasi wisata Mulut
Seribu belum tersedia fasilitas yang menunjang perjalanan wisata seperti Bank,
ATM, money changer, kantor pos, cindera
mata, pasar, toilet umum. Fasilitas yang sudah tersedia hanyalah jaringan
internet dari telkomsel, dan 1 unit rumah makan/café.
Semoga tulisan
ini dapat memberi informasi bagi siapa saja yang ingin datang menyaksikan
sendiri obyek wisata Mulut Seibu, Labirin di tengah laut.
©johnberek99.blogspot.com