istilah
dalam ilmu peternakan
A
Abdomen : Rongga perut atau bagian tengah dari
badan, antara dada pada bagian anterior, dan pelvis pada bagian posterior.
Disebut juga dengan istilah ‘belly’.
Abomasum : Bagian keempat dari perut ruminansia. Disebut
juga perut ‘rinnet’ atau perut sejati. Dinding perut ini mensekresi HCl dan
enzim pepsin dan renin. Abomasum merupakan perut sebenarnya dari ruminansia
Abortus : keluarnya ‘fetus’ atau isi uterus bunting
dari seekor ternak betina, yang terjadi sebelum saatnya. Lazimnya disebabkan
oleh infeksi Brucella, Trichomonas, Vibrio atau Salmonella
Abu : Zat-zat mineral yang ditentukan
dengan membakar makanan (zat organik).
Ad
libitum : Sistem pemberian pakan yang tidak
terbatas
Air metabolis : Air hasil oksidasi komponen organik
dalam sel
Ambing (kelenjar mamae) : Kelenjar air susu.
Antivitamin : Disebut juga vitamin antagonis atau pseudovitamin
yaitu senyawa yang tidak berfungsi sebagai vitamin, tetapi secara kimia
berhubungan dengan aktivitas biologi vitamin.
Angka Manfaat : Angka persentasi yang menunjukkan
perbandingan antara energi netto dengan energi zat-zat makanan yang dapat
dicerna dari bahan makanan yang bersangkutan.
Akseptor : Ternak betina produktif yang dimanfaatkan
untuk inseminasi buatan.
Alat dan Mesin Peternakan : Semua
peralatan yang digunakan berkaitan dengan kegiatan peternakan dan kesehatan
hewan, baik yang dioperasikan dengan motor penggerak maupun tanpa motor
penggerak.
Albumin : Putih
telur kaya protein yang dihasilkan oleh magnum.
Apparent Digestible
Coeficient (ADC) : Koefisien cerna semu
Appetit Calcic Specific : Kalsium pakan yang didepositkan saat pertama
kali terjadi vitelogeni dan saat pertama kali terjadi pembentukan kerabang
telur.
Arbeden Angus : Bangsa sapi yang berasal dari
Skotlandia Utara, yang kemudian menjadi salah satu bangsa sapi yang terkenal
sebagai sapi daging. Ukuran badannya lebih kecil dari bangsa Shorthorn,
bersifat masak dini dan tidak bertanduk. Produksi susunya cukup baik. Warna
yang paling umum adalah hitam, sedangkan yang berwarnah merah disebut ‘red
angus’. Bangsa sapi ini yang dikembangkan di Australia, diberi nama ‘angus’.
Ayam Broiler : Ayam penghasil
daging dengan umur pemeliharaan sampai panen cukup singkat sekitar 35 hari.
Ayam Layer : Ayam
penghasil petelur yang dipelihara hingga umur sekitar 75 minggu dengan masa
produksi sekitar umur 20-75 minggu.
B
Baby Calf : Dalam teknologi kulit, berarti kulit samak
yang berasal dari kulit anak sapi yang masih muda.
Bahan additive : Bahan yang perlu ditambahkan dalam jumlah
relatif sedikit yang kadangkala diperlukan untuk melengkapi ransum yang
disusun. Contoh: penambah aroma/cita rasa, asam amino/campuran asam amino, vitamin
mix.
Bahan Pakan (feedstuff) : Segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak (baik berupa bahan organik
maupun organik) yang sebagian atau seluruhnya dapat dicerna tanpa mengganggu
kesehatan ternak.
Bahan
pangan (foodstuff) : Satu atau beberapa macam bahan
baik diolah, setengah jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi
pangan atau digunakan sebagai pangan/pakan.
Bahan
baku pakan (Feed ingredient) : Suatu bagian
komponen atau suatu penyusun dari suatu kombinasi atau campuran suatu pakan,
mempunyai nilai nutrisi maupun tidak dalam ransum ternak, termasuk imbuhan
pakan (feed additives). Bahan (ingredient) berasal dari tanaman,
hewan atau hewan air, atau bahan organik atau anorganik lain.
Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen
(BETN) : Bagian dari
bahan makanan yang mengandung karbohidrat, gula dan pati.
Bahan Kering (BK) : Berat konstan bahan makakan
setelah dihilangkan kandungan airnya dengan pemanasan 105 derajat celcius.
Bahan-bahan
yang tidak diinginkan/Cemaran (undesirable substances) : Cemaran-cemaran dan bahan-bahan
lain yang terdapat di dalam pakan atau bahan baku pakan yang mengandung resiko
terhadap kesehatan konsumen, termasuk keamanan pangan yang terkait dengan
isu-isu kesehatan hewan
Bakalan Hewan/Bakalan : Hewan bukan bibit yang mempunyai sifat unggul
untuk dipelihara guna tujuan produksi.
Barbules : Pembentuk bulu.
Bekatul : Hasil sisa ikutan dari pabrik pengolahan
khususnya bagian asah/slep/polish.
Benih Hewan : Bahan reproduksi
hewan yang dapat berupa semen, sperma, ova, telur tertunas, dan embrio.
Benih Jasad Renik : Mikroba yang dapat digunakan untuk
kepentingan industri pakan dan/atau industri biomedik veteriner.
Beard :
Janggut atau pial ayam.
Berat Hidup : Berat ternak pada waktu masih hidup.
Berat Sapih :
Berat badan seekor ternak waktu disapih.
Bibit Hewan/Bibit : Hewan yang mempunyai sifat unggul dan
mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan.
Birahi (esterus/heat) : Periode waktu dimana betina mau menerima
kehadiran jantan, kawin, dengan perkataan lain betina atau dara aktif
sexualitasnya.
Birahi Tenang : Rasa berahi yang secara fisik luar tidak jelas menunjukkan
tanda-tanda berahi secara normal (misal pada induk ternak mamalia).
Birahi Terpendam : Ovulasi
yang tidak disertai dengan birahi.
Biological Value : Pengukuran
langsung bagian protein yang bisa digunakan oleh hewan untuk mensintesis
jaringan tubuh dan senyawa-senyawa lain yang di definisikan sebagai bagian
nitrogen yang diabsorpsi oleh hewan.
Breed (bangsa) : Klasifikasi ayam
berdasarkan bentuk morfoligi dan besar tubuh yang sama dari setiap kelas,
misalnya ayam Brahma.
Breeding Farm : Industri pembibitan unggas, yaitu tempat untuk mengembangbiakkan
unggas.
Brooder : Tempat pemanas anak ayam umur 1-21 hari.
Bos Sondaicus : Banteng.
Broodines (mengeram) : Usaha ayam untuk mengerami telur setelah
bertelur, pada periode tertentu dan dibawah pengaruh hormon prolaktin.
Bullock : Sapi jantan kastrasi umur 2 tahun atau lebih.
Bull : Sapi jantan yang tidak dikastrasi.
Bungkil kelapa :
Hasil sisa dari pembuatan dan ekstraksi minyak kelapa yang didapat dari daging
kelapa yang telah dikeringkan terlebih dahulu.
Bungkil kacang tanah : Hasil sisa dari pembuatan dan ekstraksi minyak
kacang tanah yang didapat dari biji kacang tanah yang telah dikeringkan
terlebih dahulu.
C
Calf : Anak sapi.
Calf Corp : Anak-anak sapi yang dilahirkan oleh sekelompok
sapi (herd) dalam suatu musim tertentu.
Calving : Melahirkan.
Calving
Interval : Melahirkan selang waktu 2 kelahiran
berurutan.
Candling : Peneropongan telur dengan menggunakan
cahaya untuk melihat perkembangan embryo
dalam telur.
Calbindin, Calcium Binding Protein
(CaBP) : Ion kalsium pakan yang terkait dengan protein yang terabsorpsi di
jonjot usus halus.
Cirit Pedet : Penyakit yang sangat menular pada anak
sapi yang ditandai menceret terus-menerus, dapat menyebabkan kematian pada anak
sapi yang berumur sepuluh hari, pada umumnya disebabkan oleh bakteri; Escherichia coli
Class :
Standar klasifikasi ayam berdasarkan daerah asal-usul geografis yang memberikan
variasi perbedaan bentuk dan sifat karakteristik ayam, misalnya ayam Asia, ayam
Amerika, dan sebagainya.
Cluth : Jumlah telur dalam setiap seri peneluran.
Central
Neurvous System (CNS) : Sistem syaraf pusat.
Cow : Sapi betina yang telah beranak lebih dari satu
kali.
Conception Rate (CR) : Prosentase sapi betina yang bunting pada
inseminasi pertama, dan disebut conception rate atau angka konsepsi.
Comb :
Jengger ayam.
Coprodeum : Muara tempat
keluarnya feses di kloaka ayam.
Creeper : Ayam yang mempunyai bentuk badan normal,
tetapi kakinya pendek karena adanya gen C yang heterozigot.
Crest : Bentuk mahkota bulu kepala pada unggas.
Cross Breeding : Perkawinan silang adalah Perkawinan antara 2 individu yg
tidak memiliki hubungan darah.
Crop :
Tembolok ayam tempat menyimpan pakan untuk sementara.
Cyanogenic
glycoside, cyanoglycosida atau cyanogen : Senyawa yang apabila diperlakukan asam dan diikuti dengan hidrolisis oleh
enzim tertentu akan melepaskan hydrogen cyanida (HCN).
D
Dara : Ternak betina yang berumur lebih dari
satu tahun dan belum pernah beranak.
Daya Tetas : Persentase banyaknya telur yang menetas dari
jumlah telur yang dieramkan / telur yang fertil.
Daya Cerna : Persentase makanan yang dimakan dibanding
denagn yang dikeluarkan sebagai faeces/tinja.
Day Old Chick (DOC) : Anak ayam umur sehari; ada juga yang menamakan
“kuri” (=kutuk umur sehari). Selaras dengan istilah tersebut, juga berlaku
untuk anak itik (Day Old Duck = DOD), anak puyuh (Day Old Coturnix = DOC), anak
angsa (Day Old Geese = DOG).
Dedak padi : Merupakan hasil sisa dari penumbukan atau
penggilingan gabah padi. Dedak tersusun dari tiga bagian yang masing masing
berbeda kandungan zatnya.
Dedak Kasar : Kulit gabah halus yang bercampur dengan
sedikit pecahan
lembaga beras dan daya cernanya relatif rendah.
Dedak halus : Hasil sisa dari penumbukan padi secara
tradisional (disebut juga dedak kampung).
Dedak lunteh : Hasil ikutan dari pengasahan/pemutihan beras
(slep atau polishing beras).
Dedak jagung : Hasil sisa ikutan dari penggilingan jagung.
Defisiensi
nutrien : Suatu kondisi ketika jumlah
suatu atau beberapa nutrient yang dikonsumsi dan diserap tidak mencukupi
kebutuhan sehingga menyebabkan penurunan performans produksi atau timbulnya
gejala klinis dan bahkan kematian.
Dewasa Kelamin : Keadaan mulai berfungsinya kelamin pada hewan untuk menghasilkan
spermatozoa atau sel telur.
Diet : Campuran
bahan pangan/pakan yang digunakan untuk menyediakan zat makanan untuk
manusia/ternak.
Digestible Coeficient (ADC) : Koefisien cerna sejati
Digestible Energy (DE) /
Energi Dapat Dicerna (EDD) : Energi yang dapat dicerna oleh
ternak. ED = GE Pakan dibagi GE Feses
Dokter Hewan : Orang yang memiliki profesi di bidang
kedokteran hewan, sertifikat kompetensi, dan kewenangan medik veteriner dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan hewan.
Dual Purpose : Ayam tipe dwiguna yang mampu menghasilkan telur dan daging sama
baiknya.
E
Ear Tag : Alat identifikasi (penomeran) pada telinga
ternak.
Efisiensi Ransum : Angka yang menunjukkan perbandingan antara pertambahan berat badan
ternak dan berat ransum yang dikonsumsi.
Efesiensi Pakan Broiler : (Kenaikan berat badan (g/ekor/hari) / Konsumsi
pakan (g/ekor/hari) ) x 100% || Keterangan : efisiensi pakan semakin besar
semakin baik, sedangkan konversi pakan semakin kecil semakin baik.
Efisiensi Pakan : Besarnya bagian pakan yang
dapat diubah menjadi produk (daging atau telur) yang dinyatakan dalam persen.
Ekor Gemuk : Ekor domba yang membesar karena timbunan
lemak.
Energi Bruto : Semua panas yang bebas pada
pembakaran, panas ini dihasilkan dari suatu makanan yang seluruhnya dibakar
sehingga menghasilkan zat-zat terakhir seperti CO2, H2O, dan gas lain.
Energi Dapat
Dicerna (Digestible Energy) :
Nilai energi bruto bahan makanan dikurangi zat-zat yang tidak dapat dicerna
(energi dalam faeces).
Energi Netto : Energi tersedia dikurang energi
thermis.
Energi Thermis : Energi yang dipergunakan untuk
pengunyahan dan proses pencernaan.
Egg Grader : Alat untuk memisahkan telur berdasarkan
beratnya.
Egg Tray : Tempat menyimpan telur agar bagian tumpul bisa
tetap di bagian atas.
Egg Mash : Cara menghitung produksi telur harian (HDP)
hubungannya dengan berat telur; perhitungannya adalah Hen Day Production x
berat telur, biasa dihitung selama 1 minggu (rata-rata selama 1 minggu).
Ekskreta : Feses yang
bercampur dengan urine pada unggas.
F
F1 (Filial 1) : Turunan/generasi pertama.
FCR (Feed Conversion Ratio) : Perbandingan jumlah
pakan yang dihabiskan dengan kenaikan berat badan pada waktu dan satuan berat
yang sama.
Feed Intake (FI) atau konsumsi pakan
: Jumlah
pakan yang dihabiskan oleh ayam atau unggas pada periode waktu tertentu,
misalnya konsumsi pakan setiap hari dihitung dengan satuan gram/ekor/hari.
Feces :
Kotoran Ternak.
Feedlot : Penggemukan sapi.
Feed Convertion Ratio (FCR) : Perbandingan antara jumlah pakan yang dihabiskan dan kenaikan berat
badan pada periode waktu dan satuan berat yang sama (untuk ayam broiler).
Konversi pakan pada ayam petelur adalah perbandingan jumlah pakan yang
dihabiskan dengan produksi telur dikalikan massa telur (rata-rata berat telur).
Feed Mill : Pabrik pakan
ternak.
Flock Mating : Perkawinan dari seekor ayam jantan dengan sekelompok ayam betina
pada setiap flock.
Finisher : Periode
pemeliharaan ayam broiler dan umur 3 – 7 minggu.
Final stock : Ayam yang khusus dipelihara untuk menghasilkan
telur atau daging yang telahmelalui berbagai persilangan dan seleksi. Di antara
ayam jantan atau betina final stock ini tidak boleh disilangkan karena
keturunannya akan menghasilkan produksi 50% dari induknya.
Fondation stock (great grand parents
stock) : Jenis ayam yang berasal dari persilangan dan seleksi dari berbagai kelas,
bangsa, atau varietas yang dilakukan oleh pembibit dan merupakan bahan (stock)
untuk membentuk GPS. Great grand parents ini dihasilkan dari persilangan galur
murni (pure line).
G
Galur : Sekelompok ternak dalam satu bangsa yang
mempunyai ciri khas yang terdapat pada ternak lain dalam bangsa yang sama.
Gain weight : Kenaikan berat badan pada periode waktu tertentu dengan cara
mengurangi berat badan ayam pada akhir minggu dengan jumlah ayam dan jumlah
hari sehingga diperoleh satuannya dalam gram/ekor/hari.
Gizi
buruk (malnutrition) : Terjadi akibat kekurangan zat
makanan seperti marasmus (defisiensi energi, protein dan zat makanan
lainnya), kwashiorkior (defisiensi kualitas atau kuantitas protein), rabun ayam
(defisiensi vitamin A), gondok (defisensi iodium), anemia (defisiensi Fe,
vitamin B12, atau asam folat), white muscle desease (defisiensi Se),
kelainan fisik atau cacat fisik (keracunan Hg, Pb, Cu akibat pencemaran
lingkungan).
Gizi
berlebih : Terjadi akibat
kelebihan mengkonsumsi zat makanan seperti kegemukan dengan berbagai resikonya.
Gross Energy (GE) / Energi
Bruto (EB) : Panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran dengan bahan makanan dan diukur dengan bobm kalorimeter
Grading Up : Suatu sistem breeding dimana pejantan murni
(biasanya didatangkan dari tempat lain) dikawinkan dengan betina lokal. Sesudah
itu keturunannya yang betina dikawinkan pula dengan pejantan murni itu.
Grand parents stock (GPS) : Jenis ayam yang khusus dipelihara untuk menghasilkan parents stock
(PS).
Gumboro : Virus yang biasa menyerang anak ayam, dengan
gejala mengantuk, bulu mengerut, menceret keputih-putihan.
H
Hay : Tanaman hijauan yang di awetkan dengan cara
dikeringkan kemudian di simpan dalam bentuk kering dengan kadar air 12%-30%.
Ham : Bagian paha dari karkas babi, berat bagian ini
mencapai lebih kurang 13% dari berat hidupnya.
Hampshire : Salah satu bangsa babi yang umumnya berwarna
hitam dengan sabuk dada berwarna putih.
Hasil Ikutan : Hasil samping dari
pemotongan hewan potong yang berupa darah, kulit, bulu, lemak, tanduk, tulang
dan kuku.
Hewan : Binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara, baik yang dipelihara
maupun yang di habitatnya.
Hewan Peliharaan : Hewan yang kehidupannya untuk sebagian atau
seluruhnya bergantung pada manusia untuk maksud tertentu.
Heat Detector : Alat untuk mendeteksi berahi pada ternak.
Hen Day Average (HDA) : Persentase
perbandingan jumlah produksi telur dengan populasi ayam dalam satu kelompok
pada satuan waktu tertentu.
Hen Day Production (HDP) : Cara menghitung produksi telur harian; perhitungannya adalah jumlah
telur dibagi jumlah ayam saat itu x 100% biasa dihitung selama 1 minggu
(rata-rata selama 1 minggu).
Hen Housed Production (HHP) : Menghitung
produksi telur jumlah ayam yang dikandangkan; perhitungannya adalah jumlah
produksi telur hari tertentu dibagi jumlah ayam yang dikandangkan awal produksi
(jadi jika ada ayam yang mati tidak diperhitungkan, tetap pembaginya adalah
jumlah awal ayam yang dimasukan) x 100%, biasa dihitung selama 1 minggu
(rata-rata selama 1 minggu).
Hen fever : Ayam yang
mempunyai gerakan lambat sehingga seperti ayam sakit, misalnya ayam Cochin.
Herbivora : Kelompok hewan pemakan tumbuhanAlat pencernaan
herbivora lebih panjang dan lebih kompleks serta telah mengalami modifikasi
yang memungkinkan herbivora dapat menggunakan serat (selulosa dan polisakarida
lain seperti hemiselulosa) dalam jumlah reletif banyak.
Heat Increament (HI) : Panas yang dikeluarkan selama proses perombakan/
metabolime zat makanan.
Hijauan : Bahan makanan yang mengandung serat kasar 18
persent / lebih ( dihitung dari bahan kering ).
Hijauan segar (green forage, pasture) : rumput/hijauan
segar lainnya yang baru dipotong, padang rumput dll.
High Stock Production : Ayam yang telah
terseleksi dan produksi telur ataupun dagingnya tinggi.
Homeotermik : Suhu tubuh ayam yang
selalu konstan 40 derajat Celcius – 41 derajat Celcius.
Hybrid Commercial Stock : Ayam yang telah
diseleksi untuk dipasarkan secara komersial.
I
Infundibulum : Bagian saluran reproduksi pada ternak betina,
yang berbentuk corong. Fungsi utamanya ialah ‘menangkap’ ovum yang dilepaskan
oleh ovari untuk kemudian memulai gerakan ke oviduc.
Induk Buatan : Alat pemanas (listrik) yang disediakan
untuk menghangatkan ruangan (tempat) anak unggas atau babi.
Inseminasi Buatan/Kawin Suntik : Teknik memasukkan mani atau semen ke
dalam alat reproduksi ternak betina sehat untuk dapat membuahi sel telur dengan
menggunakan alat inseminasi dengan tujuan agar ternak bunting.
Inseminasi Gun : Alat yang digunakan untuk memasukkan mani/semen (spermatozoa) ke
dalam saluran alat kelamin ternak betina berbentuk seperti alat suntik.
Imbuhan
Pakan (Feed additives) : Setiap bahan
yang tidak lajim dikonsumsi hewan sebagai pakan, yang dengan sengaja
ditambahkan, memiliki atau tidak memiliki nilai nutrisi, dapat mempengaruhi
karakteristik pakan atau produk hewan. (Catatan: bahan tersebut meliputi
microorganisme, enzim, pengatur keasaman, mineral, vitamin, dan bahan lain yang
termasuk ke dalam cakupan definisi ini, tergantung pada tujuan penggunaan dan
cara pemakaiannya).
Imbangan Protein (IP) : Imbangan
antara protein yang dapat dicerna dengan zat-zat makanan lainnya yang dapat
dicerna dalam ransum.
Inbreeding/Close Breeding : Perkawinan antara dua individu yg memiliki hubungan darah sangat
dekat.
Inseminator : Petugas yang telah dididik dan lulus dalam
latihan ketrampilan khusus untuk melakukan inseminasi buatan serta memiliki
Surat Izin Melakukan Inseminasi (SIMI).
Inseminator Mandiri : Inseminator yang berasal dari kalangan
peternak atau masyarakat (bukan pegawai pemerintah).
J
Jawer : Kulit yang menyerupai daging, tergantung pada
dasar dan sisi paruh bawah unggas.
K
Kanibal : Sifat memakan bagian tubuh sesama hewan yang
lain.
Kalori (cal) : Jumlah panas yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 gram/ 1 kg air dari 14.5 derajat celcius menjadi 15.5 derajat
celcius.
Karantina : Tempat penampungan yang lokasinya terpencil
guna mencegah terjadinya penularan penyakit menular.
Karkas : Bagian tubuh hasil pemotongan setelah
dikurangi darah, kepala, keempat kaki pada bagian bawah (mulai dari carpus dan
tarsus), kulit, saluran pencernaan, usus, urine, jantung, tenggorokan,
paru-paru, limpa, hati dan jaringan-jaringan lemak yang melekat pada
bagian tubuh, sedangkan ginjal sering dimasukkan sebagai karkas.
Karkas Unggas : Hasil pemotongan unggas
(ayam) tanpa disertai bagian darah, bulu, kepala, cakar, usus, dan giblet
(hati, jantung, dan empedal), tetapi paru-paru termasuk dalam bagian karkas.
Karnivora : Kelompok hewan pemakan daging
(makanan asal hewan), mempunyai gigi taring untuk mencabik makanannya, perutnya
tunggal (monogastrik) dan sederhana.
Kastrasi / Kebiri : Tindakan mencegah berfungsinya testis dengan
jalan menghilangkan atau menghambat fungsinya.
Kawin Acak : keadaan yang memungkinkan terjadinya
perkawinan antara jantan dan betina dewasa secara acak.
Kawasan Penggembalaan Umum : Lahan negara
atau yang disediakan Pemerintah atau yang dihibahkan oleh perseorangan atau
perusahaan yang diperuntukkan bagi penggembalaan ternak masyarakat skala kecil
sehingga ternak dapat leluasa berkembang biak.
Kebutuhan Hidup Pokok (maintenance) : Kemampuan
dari jantan atau betina untuk menghasilkan sperma atau sel telur yang mampu
untuk zygote dan menghasilkan keturunan yang daya tahan hidupnya tinggi.
Kebutuhan
nutrient (nutrient requirement) : Jumlah nutrien yang diserap dan
dimetabolisme di dalam sel-sel tubuh untuk kelestarian hidup atau keutuhan alat
tubuh (kebutuhan hidup pokok) dan untuk memenuhi tujuan-tujuan produksi yang
meliputi kebutuhan untuk reproduksi, pertumbuhan, produksi telur, susu, wol
atau produksi tenaga tergantung pada jenis ternaknya (kebutuhan produksi).
Kebutuhan nutrien untuk hidup pokok merupakan prioritas utama dalam utilisasi
nutrien. Kebutuhan nutrien untuk produksi umumnya dapat dipenuhi setelah
kebutuhan pokok terpenuhi.
Kelahiran Ganda : Kelahiran dua anak dalam satu proses kelahiran yang diperoleh dari
perlakuan kombinasi Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio.
Kesehatan Masyarakat Veteriner : Segala urusan yang berhubungan dengan
hewan dan produk hewan yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi
kesehatan manusia.
Kesehatan Hewan : Segala urusan yg berkaitan dg perawatan hewan,
pengobatan hewan, pelayanan kesehatan hewan, pengendalian dan penanggulangan
penyakit hewan, penolakan penyakit, medik reproduksi, medik konservasi, obat
hewan dan peralatan kesehatan hewan, serta keamanan pakan.
Kesejahteraan Hewan : Segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik
dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan
ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak
terhadap hewan yang dimanfaatkan manusia.
KINAK PRA : Kawasan Industri
Peternakan Rakyat Agribisnis.
KINAK PIR : Kawasan Industri
Peternakan Inti Rakyat.
KINAK SUPER : Kawasan Industri Sentra Usaha Peternakan Ekspor.
Kompos : Hasil penguraian pasial/tidak lengkap dari
campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh
populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab,
dan aerobik atau anaerobik.
Konsentrat (Makanan Penguat) : Bahan makanan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti protein
atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%).
L
Laktasi : Produksi susu dari kelenjar susu.
Layer :
Ayam penghasil telur yang dipelihara sampai umur 75 minggu (berproduksi dari
umur 20 – 75 minggu).
Laying sequence : Seri peneluran.
Legund :
Ayam leher gundul (neck necked) yang membawa gen Na.
Lebar Dada : Jarak terpendek antara benjolan bahu kiri dan
benjolan bahu kanan hewan.
Lemak Punggung : Timbunan lemak sepanjang punggung yang merupakan salah satu tolok
ukur mutu karkas.
Line Breeding : InBreeding yang diarahkan pada suatu sifat Individu yang disukai.
Line Crossing : persilangan antara lines baik dalam bangsa yang sama ataupun antar
bangsa yang berbeda.
Lingkar Dada : Lingkar dada
adalah bagian belakang siku tulang rusuk paling depan, diukur dari gumba ke
gumba.
Litter :
Alas kandang ayam yang terbuat dari seperti sekam padi, serutan gergaji,
tongkol jagung, jerami padi yang dipotong-potong.
Litter Size : Jumlah anak yang
dilahirkan.
M
Makanan Tambahan : Makanan
buatan yang mengandung protein dan zat hara yang lain yang melebihi zat-zat
yang terdapat pada makanan alami.
Masa Laktasi : Masa ternak (sapi, kerbau, kambing) sedang berproduksi susu.
Masa Bunting : Lama waktu bunting, yaitu dari saat terjadinya pembuahan sampai
hewan beranak.
Masa Kawin : Jarak waktu antara perkawinan pertama sampai
perkawinan terakhir pada masa bunting.
Masa Kering : Jangka waktu (biasanya sekitar 60 hari) sejak
sapi perah tidak berproduksi sampai saatnya diperah kembali.
Masa Menyusui : Waktu selama anak menyusu pada induk.
Mastitis : Radang pada kelenjar air susu.
Makanan Penguat (konsentrat) : Bahan makanan yang tinggi kadar zat-zat makanan
seperti protein atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%)
Martabat Pati (MP) : Angka
yang menunjukkan jumlah pati (dalam satuan kg) yang sama besar dayanya dengan
100kg bahan makanan/ransum dalam membentuk lemak yang sama banyaknya dalam
tubuh.
Meatness : Sifat dan
kualitas daging pada ayam broiler yang terbentuk cukup baik
Metabolizable Energy (ME) /
Energi Termetabolismekan : Energi yang dapat dimetaboliemekan. Dihitung dengan cara berikut: ME = GE
pakan ? Ge feses dan GE urine, atau ME = DE / GE urine.- GE metan
Metabolisme Energi (ME) : Nilai
energi yang terhimpun pada zat-zat yang dapat dicerna dikurangi nilai energi
yang keluar sebagai air kencing (urine) dan gas-gas usus.
Medik Veteriner : Penyelenggaraan kegiatan praktik kedokteran
hewan.
Medik Reproduksi : Penerapan medik veteriner dalam
penyelenggaraan kesehatan hewan di bidang reproduksi hewan.
Meatness : Sifat dan
kualitas daging pada ayam broiler yang terbentuk cukup baik.
Mineral Makro : Mineral yang dibuthkan dalam jumlah banyak, antara
lain Ca, P, K, Na, Cl, S dan Mg.
Mineral Mikro : Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, antara
lain Fe, Za, Cu, Mo, Se, I, Mn, Co, Cr, Sn, V, F, Si, Ni dan As.
Monogastrik : Hewan berperut tunggal dan sederhana. Alat
pencernaannya terdiri dari mulut, esophagus, perut, usus halus, usus besar dan
rektum. Sistem pencernaannya disebut simple
monogastric system.
Monophylitic Origin : Teori asal
usul ayam dari satu keturunan Gallus.
Molting : Peristiwa rontoknya bulu secara alamiah dan
beraturan. Molting yang dipaksakan, dinamakan force molting atau induce
molting, digunakan untuk mengatur produksi, harga telur, meningkatkan produksi,
dan kualitas telur.
Musim Kawin : Periode waktu ternak betina dewasa berahi dan saatnya dikawini oleh
jantannya.
Mycotoksin : Metabolit sekunder diproduksi
oleh jamur yang tumbuh pada kondisi tertentu.
N
Net Energy (NE) :
Metabilizable Energy dibagi Heat Increament. ME dibagi HI.
Net Protein Utilization
(NPU) : Perbedaan antara nitrogen pada
karkas ayam yang diberi protein test dan nitrogen karkas pada ayam yang diberi
ransum bebas nitrogen.
New Castle Disease ND) : Penyakit tetelo pada unggas.
Non Protein Nitrogen (NPN) : Nitrogen
yang bukan protein, misalnya urea, amonia, amida.
Non-starch
polysaccharide (NSP) : Karbohidrat komplek yang
terlihat di endosperm dinding sel dari biji cereal
Nutrisi
(nutrition) : Secara umum
dapat dimaknai sebagai suatu proses yang saling berkaitan dan menyangkut aspek
pemilihan, konsumsi bahan pakan, pencernaan dan penyerapan nutrien dalam
saluran pencernaan, serta metabolisme nutrien dalam sel tubuh untuk berbagai
tujuan.
O
Obat Hewan : Sediaan yang dapat digunakan untuk
mengobati hewan, membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh
yang meliputi sediaan biologik, farmakoseutika, premiks, dan sediaan alami.
Omnivora :
Kelompok
hewan yang memiliki berperut tunggal. Alat pencernaannya relatif lebih panjang,
lebih kompleks dan cecum-colonnya (usus besar) lebih berkembang karena sebagian
pakannya adalah nabati yang mengandung serat.
Onggok : Hasil sisa dalam pembuatan tepung kanji.
Ornamental : Ayam yang dipelihara
untuk kesenangan.
Ovarium : Alat
reproduksi ayam betina yang menghasilkan ovum.
Oviduk : Saluran
reproduksi ayam betina yang terdiri dari infundibulum, magnum, istmus, uterus,
dan vagina.
Ovulasi : Peristiwa keluarnya ovum (yolk) dari folikel
setelah robek.
Ovulasi : Peristiwa keluarnya (yolk) dari folikel
setelah robeknya pada bagian stigma oleh karena pengaruh luteinizing hormon,
kemudian ovum ditangkap oleh mulut infundibulum.
P
Padang Penggembalaan (Pasture) : Tempat
atau lahan yang ditanami rumput unggul dan atau legume (jenis rumput/legume
yang tahan terhadap injakan ternak) yang digunakan untuk menggembalakan ternak.
Palatabilitas : Faktor yang sangat penting untuk menentukan
tingkat konsumsi pakan, dimana palatabilitas pakan ditentukan oleh rasa, bau
dan warna yang merupakan pengaruh faktor fisik dan kimia pakan.
Panjang Badan : Jarak lurus dari bagian depan (sendi
bahu) sampai benjolan tulang tapis (tulang belakang).
Pangan
(food) : Bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan pada manusia.
Pakan Hambur : Pakan yang diberikan secara tersebar, tidak ditempatkan pada satu
tempat khusus.
Pakan
(feed) : Bahan makanan tunggal atau campuran,
baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk
kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang biak.
Pakan
Obat (Medicated feed) : Setiap pakan yang mengandung obat hewan sebagaimana ditetapkan dalam
Panduan Prosedur Codex Alimentarius Commission.
Pakan kasar (roughage) : bahan pakan yang banyak mengandung serat kasar
(lebih dari 18%) dan rendah energinya. Contoh: jerami (jerami dari padi,
jagung, pucuk tebu), hijauan kering dll.
Parent Stock (PS) : Jenis ayam yang khusus dipelihara untuk
menghasilkan final stock (FS).
Pemeriksaan Ante Mortem : Pemeriksaan kesehatan hewan potong sebelum disembelih.
Pemuliaan Ternak : Rangkaian kegiatan untuk mengubah komposisi
genetik pada sekelompok ternak dari suatu rumpun atau galur guna mencapai
tujuan tertentu.
Panting (hiperventilasi termik) : Usaha ayam untuk mengeluarkan
panas tubuhnya karena heat loss lebih kecil daripada heat production.
Pasture Fattening : Merupakan suatu system penggemukan sapi yang dilakukan dengan cara
menggembalakan sapi dipadang gembalaan.
Pejantan : Ternak unggul yang memenuhi syarat teknis,
reproduktif maupun kesehatan, telah lulus dari uji performans dan uji zuriat,
untuk ditampung semennya dan diproses menjadi semen beku.
Penyakit Gimboro : Penyakit
yang disebabkan oleh virus gumboro.
Penyakit Jembrana : Penyakit pes pada sapi, yang awalnya
ditemukan di daerah Jembrana (Bali).
Pemeriksaan Post Mortem : Pemeriksaan daging dan bagian-bagiannya setelah selesai
penyelesaian penyembelihan.
Penyerentakan Birahi : Menciptakan kondisi pada sekelompok ternak
betina agar mendapatkan gejala berahi pada waktu yang bersamaan yaitu dengan
pemberian preparat hormon.
Pen Mating : Perkawinan dari
beberapa betina dengan seekor pejantan, tetapi pejantan digilir pada setiap
kandang.
Pencernaan : Proses
lanjutan dari pengambilan pakan (feed intake) oleh hewan sebagai persiapan
untuk proses penyerapan nutrien yang akan dimanfaatkan lebih lanjut oleh sel
tubuh
Pencernaan hidrolitik atau
enzimatis : Pencernaan
yang dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan. Pada pencernaan hidrolitik ini
polimer dipecah menjadi monomer, misalnya karbohidrat dipecah menjadi glukosa,
atau protein dipecah menjadi asam amino.
Pencernaan fermentatif : Proses pencernaan yang dilakukan atas bantuan mikroba.
Pada proses pencernaan fermentatif zat makanan dirombak menjadi senyawa lain
yang berbeda sifat kimianya sebagai zat intermediate
Penyakit Hewan : Gangguan kesehatan pada hewan yang antara
lain, disebabkan oleh cacat genetik, proses degeneratif, gangguan metabolisme,
trauma, keracunan, infestasi parasit, dan infeksi mikroorganisme patogen
seperti virus, bakteri, cendawan, dan ricketsia.
Penyakit Hewan Menular : penyakit yang ditularkan antara hewan dan hewan; hewan
dan manusia; serta hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya melalui
kontak langsung atau tidak langsung dengan media perantara mekanis seperti air,
udara, tanah, pakan, peralatan, dan manusia; atau dengan media perantara
biologis seperti virus, bakteri, amuba, atau jamur.
Penyakit Hewan Strategis : penyakit hewan yang dapat menimbulkan kerugian
ekonomi, keresahan masyarakat, dan/atau kematian hewan yang tinggi.
Persentasi Kelahiran : Angka yang menunjukkan persentase banyaknya
induk yang melahirkan per banyaknya induk yang dikawinkan.
Peternak : Orang atau badan hukum dan atau buruh
peternakan, yang melakukan usaha peternakan.
Peternakan : Segala urusan yang berkaitan
dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin
peternakan, budi daya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran,dan
pengusahaannya.
Peternakan Murni : Cara peternakan, dimana perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan
jalan pemacekan antara hewan-hewan yang termasuk satu rumpun.
Persilangan : Cara peternakan, dimana perkembangbiakan
ternaknya dilakukan dengan jalan pemacekan antara hewan-hewan dari satu jenis
tetapi berlainan rumpun.
Perusahaan Peternakan : Orang perorangan atau korporasi, baik yang berbentuk
badan hukum maupun yang bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengelola usaha
peternakan dengan kriteria dan skala tertentu.
Phytat : Merupakan salah satu non polysaccharida dari
dinding tanaman seperti silakat dan oksalat
Poligastrik : Hewan berperut ganda (kompleks) seperti ruminansia sejati
(hewan yang mempunyai rumen) yaitu sapi kerbau, kambing, domba, rusa, anoa,
antelope dan pseudo-ruminant (onta, llama). Sistem pencernaannya disebut pollygastric
system.
Potong Paruh : Memotong ujung paruh unggas.
Potong Tanduk : Menghilangkan seluruh tanduk dan tunas pada anak sapi yang belum
berumur satu bulan supaya tidak berbahaya dan mudah memeliharanya.
Produksi Susu : Rata-rata
produksi susu perhari selama 1 bulan.
Proses
makan (feeding) : Aktivitas yang komplek, yang
meliputi mencari makanan, mengamati, pergerakan, aktifitas sensorik, memakan
dan mencerna.
Protein nutrien : Protein yang terdiri dari
satu atau lebih ikatan asam amino. Protein ini disebut juga polypeptide sebab
beberapa asam amino saling berikatan dalam ikatan peptide.
Protein Retention Efficiency
(PRE) : Penilaian
kualitas protein berdasarkan banyaknya protein yang dibentuk dari protein yang
dikonsumsi.
Protease
inhibitor : Senyawa yang bisa menghambat
trypsin dan chymotripsin dan umumnya pada tanaman mengandung konsentrasi yang
rendah kecuali kedele
Protein : Bagian
bahan makanan yang mengandung persenyawaan nitrogen yang disusun oleh asam-asam
amino esensial dan non-esensial.
Protein Dapat Dicerna (Pdd) : Bagian
protein dalam bahan makanan ternak yang dapat dicerna atau diserap dalam tubuh.
Produk Hewan : Semua bahan yang berasal dari hewan yang masih
segar dan/atau telah diolah atau diproses untuk keperluan konsumsi,
farmakoseutika, pertanian, dan/atau kegunaan lain bagi pemenuhan kebutuhan dan
kemaslahatan manusia.
Produksi semen beku : Proses kegiatan yang meliputi kegiatan
persiapan, penampungan, evaluasi semen, pengenceran, pembekuan, pengemasan dan
pemeriksaan paska pembekuan.
Provitamin : Senyawa yang tidak termasuk vitamin tetapi
dapat diubah menjadi vitamin
Pulling :
Pengeluaran anak ayam yang baru menetas dari mesin tetas setelah 95% bulunya
kering.
Pullorum : Penyakit yang sering menyerang anak ayam yang
ditularkan melalui penetasan.
Pullet :
Ayam petelur dara menjelang bertelur (umur 12 – 18 minggu).
Puncak Produksi : Perhitungan produksi telur ayam yang tertinggi, biasanya dihitung
perminggu atau rata-rata 1minggu. Bukan dihitung hari-hari tertentu saja.
Pure Breed : Galur murni ayam.
Pterylae : Tempat
tumbuhnya bulu pada kulit ayam
Q
R
Radang Ambing (Mastitis) : Peradangan pada ambing, umumnya disebabkan oleh kuman;
Ransum : Campuran 2 atau lebih bahan pakan yang disusun
untuk memenuhi kebutuhan ternak selama 24 jam.
Recording System : Sistem kegiatan yang meliputi identifikasi, pencatatan
produktifitas, pencatatan silsilah, pencatatan reproduksi dan pencatatan
manajemen.
Regurgitasi : Proses
pengelaran bolus makanan yang masih kasar kembali ke mulut untuk remastikasi
menjadi dikunyah (mamah biak), biasanya dilakukan ternak ruminasia sambil
berbaring
Regurgitasi (memamah biak) : Proses pengelaran bolus makanan yang masih kasar kembali ke mulut
untuk remastikasi menjadi dikunyah (mamah biak), biasanya dilakukan ternak
ruminasia sambil berbaring.
Resipien : Ternak betina yang memenuhi syarat sebagai
induk semang penerima embrio sampai dengan melahirkan.
Restricted
Feeding : Sistem pemberian pakan yang
terbatas
Rumah Potong Hewan : Bangunan atau
kompleks bangunan dengan disain tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong
hewan selain unggas bagi konsumsi masyarakat luas.
Rumpun : Segolongan hewan dari suatu jenis, yang
mempunyai bentuk dan sifat keturunan yang sama.
Rumpun Hewan/Rumpun : Segolongan hewan dari suatu spesies yang
mempunyai ciri-ciri fenotipe yang khas dan dapat diwariskan pada keturunannya.
S
Sapih :
Berhenti menyusui.
Satuan Ternak (ST) / Animal Unit (AU) : Ukuran
yang digunakan untuk menghubungkan berat badan ternak dengan jumlah makanan
ternak yang dimakan.
Semen Beku : Semen yang berasal dari pejantan sap terpilih
yang diencerkan sesuai prosedur dan dibekukan pada suhu minus 196° Celcius.
Serat Kasar : Bagian
dari bahan makanan yang sulit dicerna.
Serat Kasar : Bagian dari bahan makanan yang sulit dicerna.
Selektor : Petugas yang dididik khusus untuk mencatat,
memilih dan menyeleksi ternak hasil inseminasi buatan.
Service per Conception (S/C) : Jumlah pelayanan inseminasi (service) yang dibutuhkan oleh seekor
betina sampai terjadinya kebuntingan atau konsepsi.
Sex Ratio : Perbandingan jumlah ternak jantan dan ternak
betina.
Sex Linkage Inheritance : Gen yang terkait
pada salah satu kromosom dari seks kromosom sehingga menghasilkan sifat seperti
induknya pada anak yang jantan atau fenotif seperti bapaknya terdapat pada anak
betinanya.
Shank :
Kaki ayam dari tarsometatarsus sampai
jari.
Silase (silage) : Hijauan yang sengaja diawetkan
melalui proses fermentasi secara tanpa udara/oksigen (anaerob) dalam suatu
tempat yang disebut silo.
Silo : Sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara
yang digunakan untuk menyimpan silase.
Starter :
Periode pemeliharaan ayam umur satu hari sampai umur tiga minggu (pada broiler)
atau sampai umur enam minggu (pada ayam petelur).
Strain : Klasifikasi
ayam berdasarkan garis keturunan tertentu melalui persilangan dari berbagai
klas, bangsa atau varietas sehingga ayam tersebut memiliki bentuk, sifat dan
tipe produksi tertentu sesuai dengan tujuan produksi.
Sumber Daya
Genetik : Material
tumbuhan, binatang, atau jasad
renik yang mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai pembawa
sifat keturunan, baik yang bernilai aktual maupun potensial untuk menciptakan
galur, rumpun, atau spesies baru.
Sumber energi : Pakan yang banyak mengandung energi (kandungan
energi lebih dari 2250 Kkal/kg). Contoh: butir-butiran (jagung, sorghum/cantel,
kedele, kacang dll), umbi-umbian (ketela pohon, ketela rambat, kentang dll.),
minyak (kelapa, sawit, kedele dll.), lemak hewan (tallow ), hasil samping
industri pertanian (bekatul, pollard, tetes dll.).
Sumber protein : Pakan yang mengandung protein lebih dari 20%.
Contoh: umumnya pakan asal hewani (tepung ikan, tepung daging, susu skim,
tepung darah dll.), kacang-kacangan/leguminosa (kacang tanah, kedele, turi,
gamal, lamtoro dll.); bungkil (bungkil dari kelapa; kelapa sawit; kedele; kacang;
kapok; kapas; jagung dll).
Super Breeding : Individu yang selalu mampu menurunkan sifat-sifat terbaik
pada keturunannya.
Stud Mating : Perkawinan antara seekor ayam jantan dan seekor
ayam betina.
Strain : Klasifikasi ayam berdasarkan garis keturunan
tertentu (breeding) melalui persilangan dari berbagai kelas, bangsa, atau
varietas sehingga ayam tersebut mempunyai bentuk, sifat, bangsa, dan tipe
produksi tertentu sesuai dengan tujuan produksi, contoh Hy-Line, Golden Commet,
dll.
T
Tannin :
Senyawa phenolic yang larut dalam air. Dengan berat molekul antara 500-3000, tannin bisa mengendapkan protein dari larutan
Transfer Embrio (TE) : proses kegiatan yang meliputi produksi embrio,
pembekuan, penyimpanan, handling, thawing, memasukan embrio kedalam alat
kelamin ternak betina dengan teknik tertentu agar ternak itu bunting.
Ternak : Hewan-piara, yang kehidupannya yakni mengenai tempat,
perkembanganbiakannya serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia serta
dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna bagi
kepentingan hidup manusia.
Ternak Lokal : Ternak hasil persilangan atau introduksi dari
luar yang telah dikembangbiakkan di Indonesia sampai generasi kelima atau lebih
yang teradaptasi pada lingkungan dan/atau manajemen setempat.
Teori
Khemostatik : Merupakan teori bahwa hewan makan untuk mencukupi kebutuhan nutrien.
Teori
Termostatik : Terori bahwa hewan makan untuk mempertahankan temperatur tubuhnya.
Tinggi Badan/Pundak : Ukuran tegak lurus dari titik tertinggi pundak sampai
ke tanah.
Tipe : Standar klasifikasi aya berdasarkan kemampuan
ayam menghasilkan produk komersial yang sesuai dengan tujuan pemeliharaan,
misalnya ayam tipe petelur, tipe pedaging, dan tipe dwiguna.
Total Digestible Nutrient
(TDN) : Semua
zat makanan (yang terkandung dalam bahan makanan yang dapat dicerna, seperti
protein, karbohidrat, serat kasar dan lemak.
U
Usaha di Bidang Peternakan : Kegiatan
yang menghasilkan produk dan jasa yang menunjang usaha budi daya ternak.
V
Vaksin : Bakteri atau virus yang telah di
lemahkan.
Vaksinasi : proses memasukkan vaksin ke tubuh dengan
tujuan mendapatkan efek kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Vertilitas : Kemampuan dari jantan atau betina untuk
menghasilkan sperma atau sel telur yang mampu untuk zygote dan
menghasilkan keturunan yang daya tahan hidupnya tinggi.
Veteriner : Segala urusan yang berkaitan dengan hewan dan
penyakit hewan.
Vitamin :
Senyawa organik yang merupakan komponen yang terdapat didalam makanan dengan
jumlah sedikit.
Volatile Fatty Acids (VFAs) : Asam-asam
lemak terbang yang merupakan produk perombakan karbohidrat dan merupakan energi
utama untuk ruminansia.
W
Water turnover : Kecepatan air dikeluarkan dan
digantikan dalam jaringan
X
Y
Yolk : Bagian
telur paling dalam yang mengandung lemak, trigliserida, glukosa, mineral dan
karotin.
Z
Zat
makanan atau nutrien (nutrient) : Unsur atau senyawa kimia dalam
bahan pangan atau pakan yang dapat menunjang reproduksi, pertumbuhan, laktasi
atau kebutuhan hidup pokok.
Zat
makanan esensial atau indispensible : Zat makanan yang diperlukan keberadaannya dalam ransum dan tidak bisa
disintesis dalam tubuh dalam jumlah yang mencukupi.
Zoonosis : Penyakit yang dapat menular dari hewan kepada
manusia atau sebaliknya.
Zona neutral thermic (ZNT) : Temperatur yang ideal dan nyaman untuk pemeliharaan ayam, yaitu
antara 15 – 22 derajat Celcius.